Macam macam kemurtadan menurut islam - imanpedia Macam macam kemurtadan menurut islam

Macam macam kemurtadan menurut islam



Dosa besar lainnya adalah murtad. Murtad berasal dari kata Arab, raddayaruddu yang bermakna kembali. Maksudnya, orang murtad kembali ke pada agama mereka yang asal atau yang dulu, agama selain islam setelah sebelumnya menerima islam sebagai agama yang di yakininya benar. Dan penedeknya murtad itu adalah menolak islam setelah menerima islam.

Murtad juga bisa melalui perkataan atau perbuatan atau kepercayaan dan keyakinan hati. Perpindahannya itu secara sengaja karena lebih mempercayai agama baru yang di anutnya. Berarti orang yang bersangkutan telah menjadi kafir. Agar lebih mudah di pahami, perbedaan kafir dan murtad hanya ada pada kondisi sebelumnya, orang kafir memang belum pernah masuk islam sebelumnya, sedangkan murtad adalah sebelumnya memeluk islam sebagai agamanya. Tetapi dalam posisi akhir kafir dan murtad adalah sama, sama sama kafir.

Murtad tidak melulu identik dengan kaum laki laki dan perempuan saja, tetapi murtad tidak hanya laki laki atau perempuan tetep kalo dua duanya keluar dari agama allah maka itu memiliki potensi yang sama. Dan keluarnya seseorang dari islam di sebabkan oleh rayuan rayuan dari musuh isalm.
Murtad juga termasuk dosa yang sangat besar, pelakunya di ancam dengan hukuman yang berat, baik di akhirat maupun di dunia. 

Jika setelah murtad dia tidak bertaubat dengan tidak kembali ke dalam islam lalu mati dalam agama barunya itu, Allah akan langsung menempatkanya di dalam neraka. Jadi, meskipun masih ada pintu taubat dan terbuka lebar dan tidak di manfaatkan dengan baik sampai ajal menjemput, murka Allah akan jatuh kepadanya. Seferti firman Allah sebagai berikut:

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ ۖ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ ۖ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا ۚ وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ وَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ


Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.(Qs-al-baqarah 217).

Dan Salah satu kerugian yang akan di derita orang murtad adalah terhapusnya segala amal kebaikan yang pernah ia kerjakan selama ia memeluk agama islam. Segala amal baik mereka di hapuskan, dan di tiadakan. Amal buruk atau dosa dosa nya tetep di letakan kepada mereka sungguh kerugian yang sangat besar bagi mereka.

Dalam ilustrasi bisnis, orang yang sudah meraup laba sangat banyak dan kekayaan yang melimpah dengan sedikit tanggungan utang, tiba tiba seluruh kekayaan nya disita dan semua aset perusahaan di cuti, sedangkan sejumlah utang utangnya tetap di bebankan bahkan di tambah, apabila yang bisa di katakan mengenai posisinya itu selain kerugian yang sangat besar. 

Terlebih bila kondisi yang sedemikian tidak menguntungkan ini ternyata berlangsung hingga ajal menjelang. Tentu hal ini berbeda dengan orang yang sejak semula memang miskin, kegentiran hidup tidak terlalu kentara mereka rasakan, meski dalam ilustrasi ini mereka tetap merugi, tetapi ada perbedaan dengan orang yang mulanya sangat kaya dengan bisnis yang sangat besar lalu kemudian jatuh bangkrut.

Dengan demikian terasa aneh bila ada orang khusunya kaum wanita, yang sengaja membuat dirinya merugi. Orang yang sejak semula susah payah mengumpulkan pahala dan kebaikan, kemudian tiba tiba dengan sadar dan sengaja menjerumuskan diri ke dalam kubangan dosa. 

Hal ini telah tertulis dalam firman Allah berikut:

أَمْ تُرِيدُونَ أَنْ تَسْأَلُوا رَسُولَكُمْ كَمَا سُئِلَ مُوسَىٰ مِنْ قَبْلُ ۗ وَمَنْ يَتَبَدَّلِ الْكُفْرَ بِالْإِيمَانِ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ
Apakah kamu menghendaki untuk meminta kepada Rasul kamu seperti Bani Israil meminta kepada Musa pada jaman dahulu? Dan barangsiapa yang menukar iman dengan kekafiran, maka sungguh orang itu telah sesat dari jalan yang lurus.(Qs-al-baqarah 108).

Perempuan yang indah yang di sebut Al-Qur’an adalah sama dengan orang yang telah lama menempuh jalan yang lurus, tetapi kemudian ia di tengah jalan mereka berbelok ke jalan yang bengkok atau salah, sungguh itulah pilihan yang sangat tidak masuk akal atau rugi.

Dan hukuman yang akan di terima orang orang murtad kelak di akhirat nanti adalah, akan di siksa oleh para malaikat dan pasti sudah di masukan ke dalam neraka. sementara kalo masih berada di dunia mereka akan mendapatkan hukuman yang berat, yaitu berupa hukuman mati dan lain lain. Hukuman mati atau di bunuh ini di jalankan setelah di nasehati untuk kembali ke pangkuan islam, namun tetep dia tidak mau kembali ke delam islam.

Pada dasarnya ada tiga sebab yang bisa membuat darah seseorang menjadi halal atau di benarkan untuk di bunuh berdasarkan hadits Rasulullah Saw:

“tidak halal darah (dihukum mati) seorang muslim kecuali, karena salah satu dari tiga sebab. Pertama,duda atau janda yang berzina (juga suami atau istri). Kedua, hukuman pembalasan karena menghilangkan nyawa orang lain (qishas). Ketiga, yang murtad dari islam dan meninggalkan jamaah.”(HR.Bukhari).

Sangat berat konsekuensi yang harus di tanggung oleh orang orang yang murtad, di dunia bisa jadi dia akan di bunuh, sedangkan di akhirat di masukan ke dalam neraka. Amal kebaikan dan pahalanya tidak lagi di perhitungkan, di hapuskan oleh Allah, sedang dosa dan kesalahannya tetap di diberikan kepadanya, melainkan justru di tambahkan. Oleh karena itu kita jangan sampai terjerumus kelubang yang salah, dan khusus nya kaum wanita harus meningkatkan kehati hatian atau keimanan nya agar terjerumus kedalam jurang kemurtadan.


0 Comments