Allah swt menjelaskan dalam salah satu surat tentang Al-Quran dan Allah menyebutkan tentang empat keutamaan Al-Quran, tapi sudah barang tentu bukan hanya empat keutamaan Al-Quran saja tetapi masih banyak di ayat ayat yang lain tentang keutamaan Al-Quran.
Al-Quran adalah cahaya bagi kita, cahaya yang akan menerangi perjalanan hidup seorang hamba dan menuntut nya menuju keselamatan adalah cahaya Al-Quran dan cahaya iman. keduanya di padukan juga oleh Allah swt dalam firman nya yang artinya :
"Dahulu kamu muhammad tidak mengetahui apa itu al-kitab dan apa pula iman, akan tetapi kemudian kami jadikan hal itu sebagai cahaya yang dengan nya kami akan memberikan petunjuk siapa saja di antara hamba hamba kami yang kami kehendaki." (Qs.Asy-syura : 52).
wahai manusia sungguh telah datang kepada kalian sebuah peringatan dari rabbmu dan obat bagi setiap penyakit yang ada di dalam hati kita, Dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang orang yang beriman.
Allah swt menyebutkan tentang ayat tersebut empat keutamaan Al-Quran :
•Sebagai mui’doh, sebagai peringatan bagi setiap manusia.
•sebagai obat, tentunya Obat di sini sebagai obat hati menyembuhkan sifat sifat kekafiran, sifat ke syirikan, sifat hasad, iri, dengki, dan sifat sifat buruk.
•Dan juga Al-Quran ini sebagai obat bagi penyakit kita penyakit jasad. Sebagai mana Rasulullah saw mengajarkan kepada kita merukiah orang sakit dengan Al-Quran.
•Dan Al-Quran adalah sebagai hidayah petunjuk bagi kita, bagi manusia, bagi orang orang yang bertakwa dan sebagai rahmat yang di dalam nya terdapat kasih sayang. Namun kapankah Al-Quran ini akan menjadi petunjuk bagi kita menjadi muidho Bagi kita.
Dan ada tiga perkara yang harus di lalui oleh setiap orang yang dengan itu orang akan mendapatkan keutamaan dari Al-Quran :
membaca nya oleh sebab itu Al imam ghojali pernah menyebutkan dalam kitab nya beliau mengatakan :
“Diriwayatkan bawasan nya ada satu kaum sebelum kalian mereka membaca Al-Quran di waktu malam dan mereka mengamalkan nya di waktu siang”.
Kemudian para ulama baik dari kalangan sahabat maupun para tabi, para sahabat berkata :
Dan mengatakan siapa yang ingin tau bahwa dirinya cinta kepada Allah maka hadapkan kepadanya Al-Quran beri dia Al-Quran kalo dia mencintainya, membacanya, menelaah nya maka pertanda bahwa dia itu cinta kepada Allah swt.
Jadi para sahabat mengatakan barang siapa di antara kita cinta kepada Allah swt maka bukti kecintaan nya itu adalah dengan membaca Al-Quran karena Al-Quran adalah petunjuk baginya.
Oleh sebab itu di riwayatkan ulama terdahulu yang bernama ibnu suja ketika beliau sakaratul maut ketika beliau akan meninggal dunia maka dia mengumpulkan orang orang di sekitar nya Lalu dia berkata di depan orang orang sekitar nya.
sesungguhnya aku telah membaca Al-Quran dan hatam Al-Quran tiga ribu kali dalam shalat, dan ini menunjukan perbedaan kita dengan beliau itu adalah di bedakan dengan Al-Quran, Sehinnga pernah ada ulama hari ini ketika di tanya apa sikap beliau dengan Al-Quran.
Maka beliau menjawab sikap nya adalah seperti kita dengan hp sekarang, kita dengan hp hari ini kalo kita pergi kemana mana tanpa hp pasti rasa nya akan ada sesuatu yang hilang di dalam hidup kita. Dan begitu juga beliau mereka itu hidup dengan Al-Quran, mereka senantiasa duduk dengan Al-Quran dan waktu waktu itu jadikan nya bagian untuk membaca Al-Quran.
Dan para sahabat juga hidup dengan Al-quran mereka senantiasa duduk dengan Al-Quran dan di waktu itu di jadikanlah bagian untuk membaca Al-Quran. Bagaimana mungkin kita akan mendapatkan hidayah dan petunjuk dari Al-Quran, bagaimana kita akan bisa mengobati diri kita dengan Al-Quran, tanpa kita membaca Al-Quran dan mempelajari nya.
kita mentadaburi makna nya dan kita memahami makna yang ada di dalam nya sudah barang tentu bagaimana Al-Quran ini akan menjadi hidayah bagi kita karena Al-Quran ini kata para ulama adalah isinya ada tiga :
tentang Nama Allah, sifat sifat Allah, keagungan Allah berita yang telah lalu dari para Nabi dan berita yang akan datang tentang Hari kiamat. Yang mewajibkan kita untuk “tasdik” membenarkan dan mengimaninya.
yang mewajibkan kita untuk menjauhi semu larangan larangan nya yang telah di tetapkan Allah dan kita senantiasa harus melakukan semua perintah perintah nya agar kita tetap di jalan yang lurus.
Bagaimana orang mukmin akan bisa mengimani hal hal yang wajib di imani ketika orang mukmin ini mempelajari makna nya, dan bagimana kita ini bisa melaksanakan perintah perintah Allah kalo kita tidak paham bahwa ini perintah perintah nya.
Dan demikian juga kita tidak mungkin menghindari larangan larangan Allah kalo kita tidak paham kepada makna makna Al-Quran. Maka oleh sebab itu kita tahu dalam sebuah hadist Nabi menyebutkan celaan tentang kisah orang hawari yang mereka membaca Al-Quran tetapi mereka tidak memahami isinya. Nabi saw mengatakan tentang adalah mereka membaca Al-Quran.
Tetapi mereka tidak melewati tenggorokan nya dan mereka tidak mendapatkan hidayah dari Al-Quran mereka tidak mendapatkan petunjuk Al-Quran kenapa karena mereka tidak memahami Al-Quran dan keliru dalam memahami makna nya.
Jadi wajib bagi kita untuk memahami makna nya, abdul bin abas meriwayatkan lebih baik aku membaca suroh Al-zalzalah atau Al-Qoriah dengan memahami maknanya ketimbang aku membaca surat Al-imran atau Al-baqarah dengan selelsai.
Dan kewajiban bagi orang mukmin itu adalah memahami isi kandungan Al-Quran dan menjadikan Al-Quran ini sebagai pedoman hukum nya. Kita sebagai seorang mukmin mengaku muslim dari dulu pernahkah kita tau mana ayat yang memerintahkan tauhid, manakah ayat yang memrintahkan kita untuk shalat, manakah ayat yang memerintahkan kita utuk mengeluarkan zakat, da manakah ayat yang melarang kita berminum minuman keras.
Banyak di antara kita, kita tau al-quran kita tau Al-Quran ini argumentasi bagi kita, tetapi kita tidak pernah mempelajari memahaminya. Dalil mana tentang ini dalil mana tentang hukum ini. Maka kewajiban setiap di antara mukmin mempelajari Al-Quran minimal melalui tiga langakh tadi yaitu membaca, memahami, dan menjadikan Al-Quran sebagai dalil atau petunjuk.
Dengan itu dia akan mendapatkan Rahmat, petunjuk, hidayah dari Al-Quran. Mudah mudahan Alllah swt memberikan taupik kepada kita sehingga kita mendapatkan petunjuk dan kebahagiaan dari Al-Quran ini.
Al-Quran adalah cahaya bagi kita, cahaya yang akan menerangi perjalanan hidup seorang hamba dan menuntut nya menuju keselamatan adalah cahaya Al-Quran dan cahaya iman. keduanya di padukan juga oleh Allah swt dalam firman nya yang artinya :
"Dahulu kamu muhammad tidak mengetahui apa itu al-kitab dan apa pula iman, akan tetapi kemudian kami jadikan hal itu sebagai cahaya yang dengan nya kami akan memberikan petunjuk siapa saja di antara hamba hamba kami yang kami kehendaki." (Qs.Asy-syura : 52).
wahai manusia sungguh telah datang kepada kalian sebuah peringatan dari rabbmu dan obat bagi setiap penyakit yang ada di dalam hati kita, Dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang orang yang beriman.
Allah swt menyebutkan tentang ayat tersebut empat keutamaan Al-Quran :
•Sebagai mui’doh, sebagai peringatan bagi setiap manusia.
•sebagai obat, tentunya Obat di sini sebagai obat hati menyembuhkan sifat sifat kekafiran, sifat ke syirikan, sifat hasad, iri, dengki, dan sifat sifat buruk.
•Dan juga Al-Quran ini sebagai obat bagi penyakit kita penyakit jasad. Sebagai mana Rasulullah saw mengajarkan kepada kita merukiah orang sakit dengan Al-Quran.
•Dan Al-Quran adalah sebagai hidayah petunjuk bagi kita, bagi manusia, bagi orang orang yang bertakwa dan sebagai rahmat yang di dalam nya terdapat kasih sayang. Namun kapankah Al-Quran ini akan menjadi petunjuk bagi kita menjadi muidho Bagi kita.
Dan ada tiga perkara yang harus di lalui oleh setiap orang yang dengan itu orang akan mendapatkan keutamaan dari Al-Quran :
•Membaca al-Quran
karena orang orang yang selalu membaca Al-Quran, selalu mempelajari isi Al-Quran dan mengamalkan nya, maka dia akan tau bahwa petunjuk petunjuk dan larangan larangan yang ada di dalam nya, dan sangat baik bagi kehidupan manusia
•Mempelajari Al-Quran
Dengan mempelajarinya senantiasa kita dapat pahala darinya dan di dalamnya terdapat petunjuk petunjuk bagi kita semua.
•Menelaah Al-Quran
karena dengan menelaah kita tau bahwa segala sesuatu yang di ciptakan Allah swt misalnya Alam, benda luar angkasa, langit dan bumi, seluruh yang ada di dunia ini, seluruh yang ada di langit, dari awal di bentuk nya bumi sampai nanti hari kiamat itu sudah di ceritakan di dalam Al-Quran semuanya.
membaca nya oleh sebab itu Al imam ghojali pernah menyebutkan dalam kitab nya beliau mengatakan :
“Diriwayatkan bawasan nya ada satu kaum sebelum kalian mereka membaca Al-Quran di waktu malam dan mereka mengamalkan nya di waktu siang”.
Kemudian para ulama baik dari kalangan sahabat maupun para tabi, para sahabat berkata :
Dan mengatakan siapa yang ingin tau bahwa dirinya cinta kepada Allah maka hadapkan kepadanya Al-Quran beri dia Al-Quran kalo dia mencintainya, membacanya, menelaah nya maka pertanda bahwa dia itu cinta kepada Allah swt.
Jadi para sahabat mengatakan barang siapa di antara kita cinta kepada Allah swt maka bukti kecintaan nya itu adalah dengan membaca Al-Quran karena Al-Quran adalah petunjuk baginya.
Oleh sebab itu di riwayatkan ulama terdahulu yang bernama ibnu suja ketika beliau sakaratul maut ketika beliau akan meninggal dunia maka dia mengumpulkan orang orang di sekitar nya Lalu dia berkata di depan orang orang sekitar nya.
sesungguhnya aku telah membaca Al-Quran dan hatam Al-Quran tiga ribu kali dalam shalat, dan ini menunjukan perbedaan kita dengan beliau itu adalah di bedakan dengan Al-Quran, Sehinnga pernah ada ulama hari ini ketika di tanya apa sikap beliau dengan Al-Quran.
Maka beliau menjawab sikap nya adalah seperti kita dengan hp sekarang, kita dengan hp hari ini kalo kita pergi kemana mana tanpa hp pasti rasa nya akan ada sesuatu yang hilang di dalam hidup kita. Dan begitu juga beliau mereka itu hidup dengan Al-Quran, mereka senantiasa duduk dengan Al-Quran dan waktu waktu itu jadikan nya bagian untuk membaca Al-Quran.
Dan para sahabat juga hidup dengan Al-quran mereka senantiasa duduk dengan Al-Quran dan di waktu itu di jadikanlah bagian untuk membaca Al-Quran. Bagaimana mungkin kita akan mendapatkan hidayah dan petunjuk dari Al-Quran, bagaimana kita akan bisa mengobati diri kita dengan Al-Quran, tanpa kita membaca Al-Quran dan mempelajari nya.
kita mentadaburi makna nya dan kita memahami makna yang ada di dalam nya sudah barang tentu bagaimana Al-Quran ini akan menjadi hidayah bagi kita karena Al-Quran ini kata para ulama adalah isinya ada tiga :
•Berupa berita
tentang Nama Allah, sifat sifat Allah, keagungan Allah berita yang telah lalu dari para Nabi dan berita yang akan datang tentang Hari kiamat. Yang mewajibkan kita untuk “tasdik” membenarkan dan mengimaninya.
•Berupa perintah dan larangan
yang mewajibkan kita untuk menjauhi semu larangan larangan nya yang telah di tetapkan Allah dan kita senantiasa harus melakukan semua perintah perintah nya agar kita tetap di jalan yang lurus.
•Al-Quran itu berita isinya berupa kabar gembira dan ancaman
Bagaimana orang mukmin akan bisa mengimani hal hal yang wajib di imani ketika orang mukmin ini mempelajari makna nya, dan bagimana kita ini bisa melaksanakan perintah perintah Allah kalo kita tidak paham bahwa ini perintah perintah nya.
Dan demikian juga kita tidak mungkin menghindari larangan larangan Allah kalo kita tidak paham kepada makna makna Al-Quran. Maka oleh sebab itu kita tahu dalam sebuah hadist Nabi menyebutkan celaan tentang kisah orang hawari yang mereka membaca Al-Quran tetapi mereka tidak memahami isinya. Nabi saw mengatakan tentang adalah mereka membaca Al-Quran.
Tetapi mereka tidak melewati tenggorokan nya dan mereka tidak mendapatkan hidayah dari Al-Quran mereka tidak mendapatkan petunjuk Al-Quran kenapa karena mereka tidak memahami Al-Quran dan keliru dalam memahami makna nya.
Jadi wajib bagi kita untuk memahami makna nya, abdul bin abas meriwayatkan lebih baik aku membaca suroh Al-zalzalah atau Al-Qoriah dengan memahami maknanya ketimbang aku membaca surat Al-imran atau Al-baqarah dengan selelsai.
•Apa kewajiban kita dengan Al-Quran
Dan kewajiban bagi orang mukmin itu adalah memahami isi kandungan Al-Quran dan menjadikan Al-Quran ini sebagai pedoman hukum nya. Kita sebagai seorang mukmin mengaku muslim dari dulu pernahkah kita tau mana ayat yang memerintahkan tauhid, manakah ayat yang memrintahkan kita untuk shalat, manakah ayat yang memerintahkan kita utuk mengeluarkan zakat, da manakah ayat yang melarang kita berminum minuman keras.
Banyak di antara kita, kita tau al-quran kita tau Al-Quran ini argumentasi bagi kita, tetapi kita tidak pernah mempelajari memahaminya. Dalil mana tentang ini dalil mana tentang hukum ini. Maka kewajiban setiap di antara mukmin mempelajari Al-Quran minimal melalui tiga langakh tadi yaitu membaca, memahami, dan menjadikan Al-Quran sebagai dalil atau petunjuk.
Dengan itu dia akan mendapatkan Rahmat, petunjuk, hidayah dari Al-Quran. Mudah mudahan Alllah swt memberikan taupik kepada kita sehingga kita mendapatkan petunjuk dan kebahagiaan dari Al-Quran ini.
0 Comments
Post a Comment